Saturday, September 3, 2011

Kue Laklak


Tanpa Bahan Pengawet,Kue Laklak Ramai Peminat
Gianyar (Bisnis Bali)- Jajanan tradisional Bali jenis laklak sampai saat ini masih tetap eksis dipasaran, meski mendapatkan banyak saingan dari aneka jenis jajanan lainnya yang dibuat dari bahan baku tepung terigu. Namun karena pembuatan laklak yang tanpa bahan pengawet dan pewarna, membuat mata dagangan ini tetap diminati banyak konsumen.

Bahkan untuk kawasan desa wisata Ubud, karena ramai dikunjungi wisatawan mancanegara, banyak di antaranya yang mencoba menikmati kelezatan jajanan laklak ini yang nyaris punah.
‘'Karena di daerah pariwisata, wisatawan mancanegara banyak yang mencoba menikmati kelezatan kue laklak ini, karena dibuat dari tepung beras asli,'' tutur Ni Wayan Rimpeg, pedagang kue laklak di pasar umum Ubud, baru-baru ini.
Dijelaskan, laklak salah satu jajanan tradisional Bali yang peminatnya masih banyak dan ramai sampai saat ini. Tidak saja konsumennya yang ramai, tetapi juga pelaku usaha penjualan kue laklak bersama dengan kue tradisional lainnya seperti kue injin, lukis dan pisang rai.

Konsumen laklak pun tidak terbatas untuk masyarakat yang dewasa (generasi tua), tetapi juga anak-anak dan remaja. Bahkan, kue laklak juga telah banyak diperkenalkan dalam kegiatan upacara resmi seperti, hajatan besar selain untuk diperjualbelikan secara kecil-kecilan.
‘'Dalam kondisi pembeli ramai, bisa menghabiskan bahan (tepung) beras sampai 5 kg per hari. Jumlah ini sudah tergolong banyak, karena selain menjual kue laklak, juga jenis kue tradisional lainnya seperti injin dan pisang rai,'' jelas Rimpeg, pedagang asal Payangan yang setiap hari berjualan di pasar Ubud sambil mengemukakan, kue laklak tidak kalah bersaing dengan jenis kue tradisional Bali lainnya, karena memiliki cita rasa dan bentuknya yang khas. Dengan uang Rp 1.000 di saku konsumen bisa menikmati kelezatan kue laklak yang beraroma daun pandan harum maupun daun kayu sugih yang biasanya dipakai sebagai bahan pewarna agar laklak kelihatan menarik.
‘'Wisatawan asal negara Asia seperti Cina dan Singapura sangat menyukai kue laklak ini,'' demikian Rimpeg. *mur

No comments:

Post a Comment