Saturday, September 3, 2011

Kue Laklak (2)

Kue imut bundar ini rasanya gurih empuk. Setelah dikucuri sirop gula merah, hmm... rasanya makin enak saja. Apalagi saat masih hangat. Semburat bau gosong di pinggiran kue bikin kue ini jadi makin sedap saja. Mau nyicip?

Selintas kue ini memang mirip serabi atau surabi. Yang dikenal dengan sebutan 'serabi imut' oleh orang Bandung. Kue tradisional dari pulau dewata ini dikenal dengan nama 'Jaja Laklak' atau kue laklak. Secara tradisional kue ini banyak dijual di kampung-kampung lewat penjaja kue keliling.

Dibuat dari adonan tepung beras, baking powder, santan dan garam. Jadi tak beda jauh dengan adonan serabi tepung beras. Dicetak dengan cetakan serabi tanah liat yang mungil dengan diameter 3 cm. Setelah matang, kue akan berlubang-lubang kecil permukaannya. Kue dicukil dari cetakan dan disajikan dengan kucuran sirop gula merah.

Kue laklak ini tidak hanya putih tetapi ada juga yang diberi air daun pandan suji sehingga warnanya kehijauan dan aromanya sangat wangi. Sebagai varian, kue ini juga kadang diberi pewarna merah muda atau tambahan cokelat.

Kue laklak kadang juga diberi taburan kelapa parut sebelum dikucuri sirop gula merah. Paling enak dimakan saat masih panas sehingga terasa empuk, sedikit aroma gosong dan harum semerbak sirop gula merah.

Di Jakarta, jajanan khas Bali ini bisa dibeli di restoran khas makanan Bali atau banyak dijual di pura-pura saat ada perayaan atau hari raya Bali. Harganya juga relatif murah karena bentuknya mungil. Paling sedikit per orang bisa melahap 5 buah serabi imut ini sekali makan.

No comments:

Post a Comment